Keseimbangan Asam dan Basa didalam Darah

Keseimbangan Asam dan Basa didalam Darah - Hallo sahabat Milagros, Pada sharing Milagros kali ini yang bertema Keseimbangan Asam dan Basa didalam Darah, saya telah menyediakan Milagros lengkap dengan secara update dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan isi artikel Milagros yang saya tulis ini dapat anda pahami. okelah, ini dia Milagrosnya.

Topik : Keseimbangan Asam dan Basa didalam Darah
Judul : Keseimbangan Asam dan Basa didalam Darah

lihat juga


Keseimbangan Asam dan Basa didalam Darah

Potensial Hidrogen atau pH adalah satuan derajat keasaman.

  • pH 7,0 adalah netral
  • pH diatas 7,0 adalah basa (alkali)
  • pH dibawah 7,0 adalah asam (acid)
Suatu asam kuat memiliki pH yang sangat rendah (hampir 1,0), sedangkan suatu basa kuat memiliki pH yang sangat tinggi (diatas 14,0). Darah memiliki pH normal yaitu antara 7,35 - 7,45.

Keseimbangan asam-basa darah dikendalikan secara seksama, karena perubahan pH yang sangat kecil pun dapat memberikan efek yang serius terhadap beberapa organ.

Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam-basa darah:

1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk amonia.
Ginjal memiliki kemampuan untuk mengatur jumlah asam atau basa yang dibuang, yang biasanya berlangsung selama beberapa hari.

2. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. 
Suatu penyangga pH bekerja secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu larutan.
Penyangga pH yang paling penting dalam darah adalah bikarbonat . Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam kesetimbangan dengan karbondioksida (suatu komponen asam).

Jika lebih banyak asam yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak bikarbonat dan lebih sedikit karbondioksida.

Jika lebih banyak basa yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedikit bikarbonat.

3. Pembuangan karbondioksida.
Karbondioksida adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus menerus yang dihasilkan oleh sel. Darah membawa karbondioksida ke paru-paru dan di paru-paru karbondioksida tersebut dikeluarkan (dihembuskan).

Pusat pernafasan di otak mengatur jumlah karbondioksida yang dihembuskan dengan mengendalikan kecepatan dan kedalaman pernafasan. Jika pernafasan meningkat, kadar karbon dioksida darah menurun dan darah menjadi lebih basa. Jika pernafasan menurun, kadar karbondioksida darah meningkat dan darah menjadi lebih asam.
Dengan mengatur kecepatan dan kedalaman pernafasan, maka pusat pernafasan dan paru-paru mampu mengatur pH darah menit demi menit.
Adanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari dua kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis atau alkalosis

Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.
Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.

Asidosis dan alkalosis bukan merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan suatu akibat dari sejumlah penyakit.
Terjadinya asidosis dan alkalosis merupakan petunjuk penting dari adanya masalah metabolisme yang serius.
Asidosis dan alkalosis dikelompokkan menjadi metabolik atau respiratorik , tergantung kepada penyebab utamanya.
Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam pembentukan dan pembuangan asam atau basa oleh ginjal.
Asidosis respiratorik atau alkalosis respiratorik terutama disebabkan oleh penyakit paru-paru atau kelainan pernafasan.

Asidosis Respiratorik
Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat.

Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat yang mempengaruhi paru-paru, seperti:
  • Emfisema
  • Bronkitis kronis
  • Pneumonia berat
  • Edema pulmoner
  • Asma.
Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila penyakit-penyakit dari saraf atau otot dada menyebabkan gangguan terhadap mekanisme pernafasan.
Selain itu, seseorang dapat mengalami asidosis respiratorik akibat narkotika dan obat tidur yang kuat, yang menekan pernafasan.

Asidosis Metabolik
Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah.
Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida.
Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih.
Tetapi kedua mekanisme tersebut bisa terlampaui jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat dan berakhir dengan keadaan koma.

Penyebab :
Penyebab asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama:

1. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu bahan yang diubah menjadi asam.
Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun.
Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol).
Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.

2. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.
Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit; salah satu di antaranya adalah diabetes melitus tipe I.
Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang disebut keton.
Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat dibentuk dari metabolisme gula.

3. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam jumlah yang semestinya.
Bahkan jumlah asam yang normal pun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal.
Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis (ATR)
atau rhenal tubular acidosis (RTA), yang bisa terjadi pada penderita
gagal ginjal atau penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.

Penyebab utama dari asidois metabolik:
  • Gagal ginjal
  • Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal)
  • Ketoasidosis diabetikum
  • Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat)
  • Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid atau amonium klorida
  • Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare, ileostomi atau kolostomi.

Alkalosis Respiratorik
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar
karbondioksida dalam darah menjadi rendah.

Penyebab :
Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah.

Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan.
Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:
  • rasa nyeri
  • sirosis hati
  • kadar oksigen darah yang rendah
  • demam
  • overdosis aspirin.

Alkalosis Metabolik
Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan kelebihan basa karena tingginya kadar
bikarbonat .
Alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat.
Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila tubuh kehilangan natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak yg dapat mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah.

pH air milagros
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Milagros bersifat Alkali alami dengan pH 9,8 yang super stabil membantu menyeimbangkan kembali pH tubuh ke keadaan normal.

Sehingga mampu mencegah asidosis (kelebihan asam) tanpa menyebabkan terjadinya alkalosis (kelebihan basa).

Perlu di garis bawahi, alkalosis dapat terjadi bila tubuh kehilangan natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak yang dapat mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah.

Jika kita meminum air alkali yang tidak mengandung mineral seperti natrium, maka tubuh akan mengambil pasokan mineral yang ada dalam tubuh yang tidak lain sebagai pembantu kerja ginjal dalam menyeimbangkan pH tubuh. Akibatnya tubuh akan kehilangan banyak mineral dan tentu saja kerja ginjal akan terganggu. Dalam jangka panjang akan menyebabkan gangguan-gangguan pada fungsi ginjal.

Karena Milagros mengandung mineral-mineral penting yang dibutuhkan tubuh dalam membantu proses kerja air alkali untuk penyeimbang pH tubuh agar kembali ke keadaan normal, maka Milagros mampu membantu menyeimbangkan pH tubuh tanpa menyebabkan alkalosis (kelebihan basa).

ph alkali air milagros


Salam Sehat, Sukses, dan Sejahtera untuk kita semua.






Demikianlah Artikel Keseimbangan Asam dan Basa didalam Darah

Sekian info Milagros Keseimbangan Asam dan Basa didalam Darah, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan info Milagros kali ini.

Anda sedang membaca artikel Keseimbangan Asam dan Basa didalam Darah dan artikel ini url permalinknya adalah https://airmilagrosjawa.blogspot.com/2017/05/keseimbangan-asam-dan-basa-didalam-darah.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

0 Response to "Keseimbangan Asam dan Basa didalam Darah"

Post a Comment